Celeste and Jesse...Forever
Aku beneran jatuh cinta
sama film yang satu ini, dan jika boleh berkomentar… bisa dikatakan bahwa
Celeste and Jesse forever merupakan salah satu film paling emosional yang
pernah kutonton. –walopun aku ragu orang2 akan berpendapat serupa karena bahkan
temen baikku ga sepakat denganku soal ini hahah-
I have watched this
movie for like countless times, dan saat pertama kali
ngebaca judulnya, otakku sedikit protes kenapa judulnya bukan Jesse and
Celeste. hei..itu sepuluh kali lebih gampang diucapkan daripada Celeste and
Jesse gitu loh, tapi akhirnya aku tau bahwa,
Itu
judul yang paling tepat. Yep, paling tepat!
Celeste dan Jesse merupakan kisah persahabatan dua orang manusia yang berlanjut hingga ke jenjang pernikahan. Mennn, menikah dengan sahabat baik?, sweet kan?
Yah,
memang sweet di awal hingga pada akhirnya berubah menjadi ‘sweet yang
membingungkan’ saat keduanya memutuskan untuk bercerai karena perbedaan cara
pandang yang nggak bisa dibendung lagi.
Celeste
merupakan tipikal cewek mandiri dengan hidup yang total teroganisir, sesosok wanita
karir yang selalu berpikir rasional dan visioner
Sedangkan
Karakter Jesse lebih bebas dan berjalan tanpa rencana. Jesse adalah seorang
seniman yang belum memiliki pekerjaan tetap, tapi merasa nggak ada masalah
dengan hal itu karena dia tidak pernah merencanakan sebuah masa depan yang
ambisius dan melibatkan komitmen didalamnya
Well..Kalo
uda bicara tentang cara pandang, memang bukan hal yang gampang bukan?
Tapi,
The
thing is…Celeste mencintai Jesse, dan Jesse mencintai Celeste, hanya saja
Celeste merasa butuh waktu dan jarak sehigga Jesse bisa mulai berubah. yang
menarik adalah, disaat keduanya memutuskan untuk bercerai, Celeste dan Jesse
tetap mejadi sahabat baik yang kemana2 selalu berdua, yang selalu nyambung saat
bicara pake bahasa alien yang mana orang lain mustahil untuk tahu apa yang
mereka bicarain. Bahkan Jesse masih tetap tinggal di studio yang berada di
belakang rumah mereka dulu.
Film
ini menyajikan scene persahabatan
mereka dengan sangat sempurna dan alami, dan nggak lebay. Dan disaat keadaan
menjadi rumit saat dua sahabat baik mereka mulai meyuruh mereka untuk
memperbaiki ‘situasi aneh’ diantara keduanya dengan mulai berkencan dengan pria
dan wanita lainnya, sisi dramatis yang memainkan emosi mulai mengambil alih
dengan cara yang smooth
Siapa
yang bakal nyangka kalo background permasalahan yang sederhana bisa jadi begitu
memainkan perasaan?
Sesuai
dengan saran sahabat keduanya, Jesse mulai berkencan dengan wanita lain sembari
berharap Celeste akan cemburu dan sadar kalo dia ingin kembali pada Jesse.
Namun
ternyata apa yang terjadi nggak berjalan sesuai harapan Jesse. Meskipun
merasakan kecanggungan diantara keduanya, tapi Celeste masih kekeuh bahwa dia
tidak akan kembali kepada Jesse sebelum Jesse mengubah sifatnya.
Sifat
keras kepala dari keduanya membuat keadaan berjalan dengan tak terduga. Jesse
bertemu dengan seorang gadis bernama Veronica dan akhirnya Veronica hamil.
Jesse
mengambil keputusan besar untuk bertanggung jawab dan memulai lembaran baru
bersama Veronica
Lalu
apa yang terjadi dengan celeste?
What
the sambel banget kan?
Celeste
meganggap dirinya benar dan Jesse lah yang sedang tersesat dan berbuat salah.
Di sini, Roshida Jones sebagai pemeran celeste berhasil merefleksikan keegoisan dan
sikap bossy celeste dengan baik dan seolah karakter itu sudah sepenuhnya
melekat pada dirinya
Disaat
cerita ini dilihat dari sudut pandang Celeste, segala yang dia pikirkan selalu
terlihat benar dan Jesse lah yang salah
Iya
lah dia benar..ada satu dialog yang ga bisa kulupakan…tepatnya pada scene
dimana Jesse menyatakan akan berubah untuk Veronica
“I am
trying to change” ucap Jesse. lalu Celeste menjawab dengan depresi..”why didn’t you change for me?”
yep…kenapa dia nggak berusaha berubah untuk Celeste yang uda dia nikahi selama
6 tahun dan uda menjadi sahabat baiknya seumur hidup? Ditambah lagi dengan menyakitkannya Jesse mendadak
memutuskan untuk berubah demi Veronica yang baru dia temukan selama beberapa
bulan??
Percaya
ato enggak, aku hampir nggak bisa berhenti mengumpat pada bagian ini. Tapi lalu
situasinya berubah.
Jesse
mulai bicara dan kenyataan menjadi terjungkir dan terbalik.
Jesse
menyatakan bahwa Celeste tidak benar2 ingin dia berubah sehingga ketidak seimbangan
kedudukan mereka dalam hubungan ini tetep ada. Dimana Celeste akan selalu
menjadi bos yang berada di atas dan memegang kendali.
Celeste
bisa saja selalu benar,tapi kebenaran belum tentu membawa kebahagiaan.
Pertengkaran
itu tidak berakhir dengan baik, just like
what happens it the real world dimana nggak semua hal bisa berakhir dengan
bahagia.
Nothing
left.
Jesse
benar2 mulai hidup barunya dengan Veronica sementara Celeste setengah mati
mencoba move on.
Di
scene terakhir…mereka duduk berdua setelah menanda-tangani surat cerai,
yeah…duduk dan menangis bersama lebih tepatnya.
Sampai
di detik terakhir, sampai pada credit title mendominasi layar leptopku, mereka
berjalan sendiri2 namun tanpa sedikitpun rasa benci. Mereka kembali menjadi
teman baik karena kurasa kebencian tidak berarti apapun jika dibandingkan
dengan persahabatan mereka.
Bahkan
untuk pertama kalinya dalam sejarah kegilaanku pada film, aku berdoa agar ada
sikuel dari film ini dengan akhir dimana mereka akhirnya bener2 berdua. Aku
nggak peduli gimana caranya tapi yang penting mereka pada akhirnya bersama
titik! entah itu karena mendadak Veronica harus menyelamatkan nenek2 yang
hampir ketabrak pas nyebrang dan akhirnya dia meninggal karena ketubruk truk
atau Jesse sadar dia nggak bisa hidup tanpa Celeste atau ternyata Celeste juga
hamil atau apapun itu. I just really want
a simple happy ending to this story
Sangat
disayangkan :’(
I
love this movie
Komentar
Posting Komentar
Find de lesson already?
I hope so.
thanks for the comment anyway :D