Postingan

Menampilkan postingan dengan label galaw

Life Crisis

I thought that American dream only existed in American land. But don’t be fooled like the past me, my friend, the place I am in right now is just as fierce yet magical as the one Britney Spears is living in (ya Allah referensi gue) Living in Jakarta, nah, scratch that, living in this little cubicle called The Ministry of National Development Planning is the same as living in the galaxy of any kind of nerd you will not even think of once in your life –moreover if you are as ignorant as me lol- People pursue their dream, literally, hardly. They are determined and convinced about their endeavour without a single doubt reflected in the eyes. They love the concept of working hard and pushing the limit. Ambition is a pride and achievement is the trophy. Feeling intimidated already? Well..I haven’t even talk about their set of lifestyle. lol For them, competition is an intriguing game. Their daily lunchbreak conversation consists of ideas, world-problem-solving-alternatives, a...

Alone

05 November 2015 Jogjakarta Setelah sekitar sebulan gue berusaha keras untuk tetap waras, akhirnya bulan November datang juga. Oktober telah berhasil ngebikin gue encok *ini makna literal* gegara dia suka banget bercanda d engan ngebikin gue harus melakukan perjalanan Jogja – Jakarta – Jogja - Madiun Magetan – Jogja – Bandung – Jogja – Lubuk Linggau Musi Rawas Utara – Jogja hanya dalam rentang waktu kurang dari sebulan. Dan sebelum puas mengumpati oktober gue yang seabsurd video clip Peanut Butter Jelly nya Galantis, November datang dengan kejutan lainnya. Kejutan kali ini bukan menyasar tulang ekor dan tulang punggung gue, melainkan menyasar langsung ke otak dan saraf. November datang dengan beberapa kabar pernikahan. Kabar perpisahan. Tiga sahabat deket gue akan menikah beberapa bulan lagi dan akan meninggalkan Jogja. Itu artinya, Im all by myself . Setelah 6 tahun bersama-sama di Jogja, mengumpati dunia dengan segala humornya yang sebenernya nggak lucu, mereka memut...

Mereka

Being an adult sure is exhausting, I believe nobody will deny it. Memasang alarm, bangun di waktu yang sama, mandi, bekerja, living a routine, struggling with problems, facing obstacle, everyday, and no, no there is no holiday. Sebagai wanita 24 tahun yang belum terbiasa dengan dunia ajaib ini, ada hari-hari dimana gue ingin bersembunyi di balik selimut dan berlibur dari peran gue sebagai orang dewasa. Dan hari ini adalah satu dari sekian banyak hari itu. Hari dimana ada satu masalah yang menurut gue besar dan mengerikan dan sulit dihadapi dan ah sudahlah hingga gue memutuskan untuk mengambil istirahat sejenak menjadi seorang dewasa. Sejak hari Jumat kemaren gue sakit, dan yang gue maksud di sini bukan sekedar sakit fisik tapi juga semacam sakit kepala sebagai efek kelamaan berperan sebagai manusia dewasa yang harus menghadapi masalah2nya. Selanjutnya entah kerasukan jiwa malas dari mana tiba2 pas bagun tidur tadi gue mendapatkan ide brilian untuk tidak masuk kantor dengan ...

Aksi dan Reaksi

Akhir2 ini sejak kelulusan gue dan melesetnya target jangka pendek gue untuk bekerja di bulan Juni, gue merasa bahwa situasi gue sedang sampai pada titik terendah dalam siklus hidup gue. I need to work at a place where a deadline is a routine. I have to earn money for myself, I need to (re)start searching for a job to calm down my mom I dunno, I just can’t easily accept that the whole thing runs differently. Dalam titik terendah ini, gue jadi sadar bahwa hidup nggak cukup dengan senantiasa berbuat baik dan berharap hal baik juga akan terjadi pada diri kita. Ngasih kursi kita buat nenek2 renta di bus atau nyumbang mie instan sekardus buat korban bencana alam does make us feel better, but it doesn’t work the same with our situation, it can’t fix anything wrong in our life. Iya, hidup bukan sekedar tentang aksi. Tapi hidup juga adalah tentang reaksi. We act nice, we’re doing fine, we always try to keep it that way. But no, not with the reaction, we have nothing t...

Nikah (?)

Lebaran secara otomatis memberikanku waktu lama untuk nyampah liburan di rumah, dan berada di rumah untuk 2 minggu pada lebaran kali ini merupakan sebentuk liburan yang cukup membuatku punya keinginan untuk menenggelamkan diri di tendon air karena beberapa hal besar baru saja terjadi. Well.. hal besar apa yang terjadi di lebaran selain agenda maaf-maafan, makan secara anarkis dan ngumpulin duwit fitrah? Jenjengjeng…Kumpul keluarga! Definisi dari kumpul keluarga adalah berkumpulnya segerombol makhluk kepo di suatu tempat – which is jumlahnya bukan cuma satu-dua melainkan belasan, atau bahkan puluhan- yang memiliki misi yang sama yaitu membuat hidup anggota keluarga lain yang seumuranku –baca: cewek, 20++ dan masih keliatan luntang-luntung nggak bermasa depan- tidak tenang dengan cara ngejek-ngejek, ngebully dan melemparkan berbagai pertanyaan, tapi yang perlu ditegaskan disini adalah pertanyaan-pertanyaan ini bukanlah pertanyaan biasa, melainkan pertanyaan tajam, setajam s...