Untuk mimpi, yang kini menjadi mimpiku Yang entah kapan, akan menjadi kenyataan Yang entah kapan, move on dari dunia parallel, dan menempati urutan terdepan, Yang bersabar, menuruti aturan prioritas, untuk menjadi yang terdepan Untuk mimpi, yang kini menjadi mimpiku Mimpi yang utuh, bukan hanya separuh Mimpi yang dibangun dari luasnya fantasi, dari kegilaan tersendiri yang selalu menjadi bahan bercandaan, namun tak pernah terputus dari do’a yang dipanjatkan Mimpi yang besar, mimpi yang tinggi Tapi bukan berarti hanya sekedar utopia yang tidak sejalan dengan kata nyata Melainkan, mimpi dengan definisi dan penjabaran yang tidak biasa Untuk mimpi, yang berasal dari mimpi kami, bersabarlah menanti Ketika kami jatuh disaat sedang mencoba, Ketika kami jenuh karena merasa usaha kami sia-sia, Dan ketika kami putus asa karena merasa tidak ada harapan yang tersisa Mimpi kami selalu sama, tidak perlu dipertanyakan untuk kedua kalinya Jadi…untuk mimpi yan...