Bukan Tanah, Tapi Ruang.
Kemarin ketika sedang berhenti di sebuah lampu merah, aku melihat ada satu mural yang menarik. Mural ini ukurannya lumayan gede karena dibuat pada dinding sebuah deretan toko yang tepat berada di salah satu sudut perempatan. Sebenernya bukan gambarnya yang membuatku tertarik -fyi aku selalu suka mengamati mural- melainkan tulisan yang dilukis tepat di tengah2nya dengan ukuran yang lumayan nyolok mata. Tulisan di mural itu kurang lebih begini: “Setiap Orang Butuh Tanah” Mural ini ada sejak isu jogja ora didol (jogja tidak dijual) menjadi tren akhir2 ini sebagai respon terhadap merebaknya pembangunan hotel dan mall di Jogja. Cuma kali ini aku gak mau ngebahas soal permasalahan tren pembangunan bangunan komersil di jogja, jadi anggap aja ini sekilas info karena ada yang lebih menarik untuk ditulis. Membaca tulisan itu mengingatkanku pada salah satu permasalahan pembangunan khususnya pembangunan perkotaan yang dulu sempat disinggung2 di salah satu kuliahku. Lalu apakah p...