The Idea of someone
“you are not missing her, you
just miss the idea of her” merupakan
salah satu kutipan dari dialog film when Harry met Sally (1989). Film yang bisa
dikatakan ‘semacam tua’ namun punya naskah
brilian ini sudah ngebikin gue terkesan, bahkan sampai sekarang.
Line ini diucapkan oleh Sally ketika Harry mengatakan
bahwa dia merindukan mantan istrinya yang telah pergi dengan laki2 lain. Sally
yang merupakan sahabat baik dari Harry merasa perlu menyadarkan temannya itu
bahwa kadang kita terlalu mendramatisir suatu hal dan menyimpannya dalam bentuk
impresi yang lebih tinggi dari keadaan nyatanya.
Dialog
ini adalah salah satu dialog paling ngena di logika dari ratusan film yang
pernah gue tonton seumur hidup gue. dan yep, apa yang Sally katakan adalah
sesuatu yang pantas untuk direnungkan.
Kapan
itu, ada seorang teman yang datang padaku dengan muka sedihnya. Dia sedang
galau maksimal karena baru saja putus dengan pacarnya yang udah pacaran
dengannya selama 4 tahun. Temen gue ini bilang bahwa dia nggak akan bisa hidup
tanpa mantan.yang.belum.rela.dia.sebut.mantan itu. Lalu seperti yang bisa kita
tebak, mulailah dia berlinangan air mata.
Dia
bilang bahwa nggak ada orang lain yang bisa sebaik mantannya. Setelah muncul kalimat pembuka ini, meluncurlah
berbagai cerita hasil nostalgia dia tentang segala kebaikan mantannya. Dia itu
baik, dia itu pengertian, dia ini, dia itu dan blablabla
Kalau
di tipi2, jika sampai ada adegan yang seperti ini maka sang sahabat baik
pastinya langsung memeluk temannya yang sedang patah hati dan mengatakan bahwa
semua akan baik2 saja, atau minimal dia bakalan ikut nangis gitu karena
merasakan kesedihan temennya. Namun sayangnya gue nggak seheroik itu, plus saat
dia sedang nangis2 gue lagi makan, nggak pake sendok lagi –iye, pake tangan- .
Jadi, ya gue lebih memilih untuk tetep makan dan melihat dia menyeka air
matanya pake tangan dia sendiri. Kampret memang, gue tau.
Gue
sebenernya pengen juga gitu ikut merasakan kesedihan yang dia rasain karena
harus gue akuin bahwa kehilangan orang penting dalam kasus
ditinggal.pergi.bukan.ditinggal.mati tentunya bikin perasaan sedih, nggak
diragukan lagi.
Cuma..kadang
eh bukan kadang, sering malah gue mikirin tentang hal ini, tentang merindukan
seseorang yang telah berbalik arah dari hidup kita. Tahapannya klise banget, disaat
pertahanan diri kita sedang goyah, misalnya kita sedih, kita takut, kita
kesepian atau bahkan ketika kita stress, kita akan mulai mengingat2 kenangan tentang
dia untuk menghadirkan secuil ruang positif dalam kekacauan yang ada di kepala.
Kita
akan mengumpulkan berbagai memori manis yang terbentuk ketika kita melakukan
suatu hal dengan dia. Setelah tahap ini, akan lebih drama lagi kalau kita punya
benda pemberian dia, atau lagu yang dia suka, atau buku favorit dia, film
kesayangan dia. Misalnya kalo lagu favorit nih ya, pas kita galau..kita puter
terus tuh lagu sampe bikin telinga sendiri jadi budek *dan mungkin telinga tetangga kos juga*. Setelah
itu, kita akan mengingat2 lebih dalam tentang hal2 baik yang dia lakukan untuk
kita. Selanjutnya, yang lebih tajem lagi, kita mulai mengangkat karakter2 dia
yang baik2 ini. dan pada akhirnya, kita mulai mengasihani diri sendiri karena
melepaskan/dilepaskan oleh seseorang yang begitu baik.
iya,
setragis itu. Mungkin memang kata ganti ‘kita’ nggak tepat2 amat karena mungkin
ga semua orang punya pengalaman yang sama. Tapi seenggaknya itu pengalaman gue
pas alay dulu sih dan pengalaman temen gue yang lagi patah hati ini. Jadi
okelah gue pake kata ganti ‘kita’
oke balik
lagi ke Sally
Sally bilang
bahwa sebenarnya yang kita rindukan bukanlah dia, melainkan ide tentang dia. Setelah
gue pikir2, apa yang Sally katakan benar adanya.
Gini aja
deh, mari kita tarik semua cerita ini ke bagian awal, I mean..paling awal dari semuanya.
Dia berjalan
pergi dari hidup kita. oke? udah sampe pada bagian itu? sip lanjut.
Sekarang gue
tanya, kenapa dia pergi dari hidup elu?
Kenapa dia
harus putus padahal udah 4 tahun pacaran?
kenapa Harry
bercerai dengan istrinya?
nangkep
maksud gue kan? jawabannya adalah..
karena dia
memang nggak seharusnya ada di hidup gue!
karena dia
nggak bisa menerima pacarnya apa adanya dan sudah ngerasa nggak bisa lagi jalan
bareng!
karena istri
Harry selingkuh titik.
selalu ada
cela pada ‘dia’ namun ‘ide tentang dia’ yang kita bangun hanya tersusun dari memori2
yang manis dan positif sedangkan sisi negatifnya kita biarkan tergeletak di
sudut gelap yang nggak akan terlihat oleh pandangan kita.
Kadang kita
tidak mau mengakui bahwa bagian dalam
diri si‘dia’ ini nggak bisa pas dengan bagian diri kita, dan apabila dipaksa
hanya akan melukai salah seorang dari
kita atau bahkan keduanya.
Pas
temen gue nangis2 bombay gitu, sebenernya gue pengen ngingetin dia alasan
mereka berdua putus. Gue pengen ngingetin dia tentang semua cerita ketika dia
kesel sama pacarnya, ketika dia dibohongi, atau ketika mereka bertengkar atau
ketika dia nangis semaleman gegara kelakuan mantannya.
tapi
syukurlah gue bisa menyumpal mulut gue dengan makanan di depan gue dan malah memilih
buat curcol di blog ini, sungguh tindakan yang nggak laki banget. Nggak masalah
karena gue bukan laki-laki.
Biarlah
gue cuma berkoar di catatan kecil ini,
Bagi
kalian semua yang pernah merasakan betapa menyiksanya rindu sama dia, tolong
ingatlah si dia ini dengan bijaksana. Gunakanlah logika dan jangan cuma
mengandalkan perasaan karena perasaan itu buta. Mari kita sama2 mengakui bahwa
kadang yang kita rindukan bukanlah dia, melainkan ide tentang dia yang sudah
kita buat sedemikian rupa sehingga tidak akan menyakitkan ketika diingat.
ya..bolehlah
sesekali rindu sampe setengah mati gitu *lagu banget ini perasaan* tapi sebelumnya
tolong, beneran tolong! sebelum itu, ingat muka dia ketika dia gandengan tangan
sama selingkuhannya atau ketika dia bilang dompet dia ketinggalan tiap kali
kalian makan bareng atau ketika mata dia jelalatan kemana2 pas lagi jalan sama
kamu. udah itu aja pesen dari gue.
Komentar
Posting Komentar
Find de lesson already?
I hope so.
thanks for the comment anyway :D