Gardening Guerrilla, Bentuk Kepedulian Urbanist terhadap Lingkungan di Perkotaan
Gardening guerrilla merupakan sebuah kegiatan berkebun
yang dilakukan secara diam-diam pada tanah-tanah atau spot-spot di kawasan perkotaan
yang terabaikan. Gerakan ini menggunakan istilah ‘guerilla’ sebab pada dasarnya aktivitas
yang dilakukan tergolong illegal karena tanah yang ditanami secara sah dimiliki oleh pihak
lain (private property). Bahkan, dalam perkembangannya gardening
guerrilla digolongkan kedalam tindakan vandalism layaknya pembuatan graviti pada tembok-tembok bangunan
di perkotaan didasarkan pada konsepnya yang mirip,
yaitu aktivitas dilakukan pada malam hari secara diam-diam dan termasuk ‘merusak’
properti orang lain.
Gerakan Gardening Guerrilla pertama kali
didirikan oleh Liz Christy di New York pada tahun 1970. Gerakan ini muncul karena didasari keprihatinan terhadap pertumbuhan pesat kawasan perkotaan
yang secara tidak langsung berdampak pada pemanfaatan lahan yang tidak seimbang,
meliputi lahan-lahan terlantar dan minimnya ruang terbuka hijau.
Selain bertujuan untuk menjaga keselarasan alam,
gerakan ini juga ditujukan sebagai protes sosial sekaligus tindakan untuk menyadarkan masyarakat. Hal
ini diwujudkan melalui penanaman yang dilakukan pada spot-spot yang
kadang tidak terpikirkan sebelumnya seperti kotak pos,
saluran drainase dan juga tiang-tiang listrik dan telpon.
Gambar : Penanaman bunga di ruang-ruang publik yang memungkinkan
Kemunculan inisiatif gardening guerrilla dalam kelompok-kelompok masyarakat di
perkotaan secara tidak langsung menunjukkan bahwa terdapat pertentangan terhadap perkembangan perkotaan
yang selama ini hanya terfokus pada pemenuhan kebutuhan manusia di dalamnya
(antroposentris) tanpa memandang lingkungan/alam sekitar sebagai bahan pertimbangan
yang seimbang. Pertentangan ini dapat dijelaskan melalui prinsip deep ecology yang secara perlahan-lahan mulai menggeser perspektif masyarakat mengenai kedudukan komponen alam
yang ada, yaitu posisi lingkungan hidup dan manusia dalam kehidupan.
Kegiatan gardening guerrilla ini merupakan cerminan penerapan salah satu dari keempat pilar prinsip deep ecology yaitu partisipasi manusia dalam menjaga lingkungan melalui taraf praksis yaitu melalui tindakan nyata dalam usaha memperbaiki lingkungan. Meskipun dimulai dari satu hal kecil seperti menanam bunga,
gardening guerrilla tetap bermanfaat untuk menunjukkan pada masyarakat kota bahwa krisis lingkungan dapat diatasi mulai dari hal-hal kecil
yang bersifat teknis dan tidak selamanya harus dimulai dari suatu tindakan besar untuk merubah sistem.
Kegiatan ini merupakan bentuk pembuktian bahawa terdapat kesalahan dalam pemahaman prinsip ekologi
yang dangkal (shallow ecological movement)
yang ada selama ini, yaitu sebuah prinsip yang lebih cenderung untuk mengatasi permasalahan bukan melalui akar atau sebab utama dari dampak
yang terjadi, karena permasalahan lingkungan yang terjadi dianggap sebagai masalah teknis
yang tidak ada kaitannya dengan faktor manusia dan kondisi sosial.
Artikel Menarik terutama Infonya, boleh dicoba. Salam sukses
BalasHapusSaya senang setelah membaca Tips dan Artikelnya, harus dicoba.Semoga berhasil
BalasHapus