Alone
05 November
2015
Jogjakarta
Setelah
sekitar sebulan gue berusaha keras untuk tetap waras, akhirnya bulan November datang
juga. Oktober telah berhasil ngebikin gue encok *ini makna literal* gegara dia
suka banget bercanda dengan ngebikin gue harus melakukan perjalanan Jogja – Jakarta
– Jogja - Madiun Magetan – Jogja – Bandung – Jogja – Lubuk Linggau Musi Rawas
Utara – Jogja hanya dalam rentang waktu kurang dari sebulan. Dan sebelum puas
mengumpati oktober gue yang seabsurd video clip Peanut Butter Jelly nya
Galantis, November datang dengan kejutan lainnya. Kejutan kali ini bukan
menyasar tulang ekor dan tulang punggung gue, melainkan menyasar langsung ke
otak dan saraf.
November
datang dengan beberapa kabar pernikahan. Kabar perpisahan.
Tiga sahabat
deket gue akan menikah beberapa bulan lagi dan akan meninggalkan Jogja. Itu
artinya, Im all by myself.
Setelah 6
tahun bersama-sama di Jogja, mengumpati dunia dengan segala humornya yang
sebenernya nggak lucu, mereka memutuskan untuk mengawali chapter baru.
Enggak, sensasi
saat 7 jam harus kedinginan di kereta menuju Bandung, atau 3 jam terkena delay
di bandara karena asap, atau nggak tidur semaleman gegara takut berada di kamar
hotel tua di Magetan enggak setara dengan sensasi yang timbul saat gue menyadari
bahwa temen2 gue pada suatu saat akan pergi.
Di satu sisi,
sungguh gue bahagia mendengar mereka menemukan pasangan hidupnya dan siap mengisi frame baru, di tempat baru.
Gue
sungguh-sungguh bersyukur ada yang mau sama mereka hahaha *dilempar kapak* *
disiram air garem*
Tapi somehow, di sisi lain gue juga merasa sedih karena seketika meyadari bahwa 'oh well...I am alone now, Im fuckin alone'
this realization hits me, very very hard.
Gue sekarang
bisa relate dengan perasaan Luffy ketika dia mendengar kabar kalau Sabo mati.
pun ketika Ace mati.
Gue tidak tahu
harus berkata apa, berpikir apa.
I just don’t know
wahhh…gue harus secepatnya makan indomie ini kayaknya
Komentar
Posting Komentar
Find de lesson already?
I hope so.
thanks for the comment anyway :D