#5. My fifth gift… “I don’t get it”

Kalian boleh bilang kalau aku lebay setelah membaca tulisan ini, tapi…jangan melontarkan komen nya sekarang, sepakat?
Hari ini aku sedikit tercengang –aku tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk mencurahkan ekspresi ini- saat melihat tetangga di depan kostku bertengkar dengan hebatnya. Seorang anak perempuan seumuranku dengan sang Ibu.
Aku tidak mengerti kenapa sampai ada pertengkaran yang begitu menyeramkannya –apa tadi aku sudah menjelaskan bahwa ada piring dan barang-barang rentan pecah yang ikut ambil andil dalam pertengkaran tersebut?-. Aku tahu alasan pertengkaran mereka tapi menurutku itu tidak bisa dijadikan alasan seorang anak sebegitu marahnya pada sang ibu, bagaimanapun juga itu ibunya kan?
Aku hanya…aku hanya tidak mengerti, aku benar-benar tidak mengerti.
Diam-diam aku bersyukur, meski aku tahu hubunganku dengan orang tuaku tidak bisa digambarkan dengan istilah home sweet home, tapi paling tidak aku tidak pernah punya alasan untuk meneriaki mereka dengan suara yang menggetarkan hati, aku bersyukur karena aku tahu bahwa bertengkar dengan saling mengeraskan suara dan meninggikan nada bicara tidak akan menghasilkan apa-apa, -terutama dengan orang tua-.
Well…sudah cukup kebingungannya, so…kembali ke bisnis yang sebenarnya, hehe
Aku berhasil melakukan pemberianku, karena berhubung hari ini adalah hari minggu yang benar-benar hari minggu untukku, maka aku memutuskan untuk membersikan kost sebagai hadiah meskipun ironisnya kost kembali kotor di sore hari, tapi paling tidak pagi tadi aku bisa sedikit tersenyum bisa bermalas-malasan di kost seorang ‘cewek’.

Komentar

  1. Assalamu'alaikum WR WB.

    Salam kenal

    Blog Good..

    www.pambiwara.co.cc

    BalasHapus
  2. waalaikum salam Wr. Wb.

    thanks...aku benar-benar menghargai atas komen anda yang aku anggap sebagai pemberian untukku.

    BalasHapus

Posting Komentar

Find de lesson already?
I hope so.
thanks for the comment anyway :D

Postingan populer dari blog ini

Where Do We Stand?

#9. My Ninth...