Dongeng Itik Kecil dan Anak Ayam #Part3
Setelah
mendengar ucapan teman-temannya, dengan sedih hati Itik kecil berjalan menuju
dedaunan talas tempat dia sering bertemu dengan anak ayam sambil tertunduk dan
sesekali menyeka air matanya yang keluar. Anak ayam tahu apa yang terjadi, anak
ayam selalu tahu apa yang terjadi.
“Hei…apa ada
yang mengganggumu? Apa sebaiknya aku hampiri mereka yang membuatmu menangis? Tenang
saja itik kecil, aku di sini, aku yang akan memukul mereka satu persatu jika
mereka berani mengganggumu lagi.” Sambut anak ayam dengan suara yang melegakan.
Sejak pertemuan mereka, anak ayam selalu berusaha untuk melindungi itik kecil
yang cengeng dan rapuh. Dia kadang berkelahi dengan hewan lain yang mengejek
mereka, dia juga kadang berdebat sampai paruhnya kering dengan hewan-hewan yang
berkali-kali mempertanyakan rencana mereka yang tidak biasa. Dan tidak jarang
pula, dia memarahi itik kecil agar lebih tegar dalam menghadapi kebingungan
yang menerpa. Begitulah anak ayam, dia selalu tahu apa yang harus dilakukan.
Dan perlahan-lahan, keberanian anak ayam ini menjadikan itik kecil lebih tegar
dan tidak secengeng dulu. Meskipun masih satu-dua kali bersedih hati, itik
kecil akan sesegera mungkin mengangkat kepalanya dan berkata pada diri sendiri
bahwa semua akan baik-baik saja.
Akhirnya,
bekal mereka semakin lama semakin banyak dan sebentar lagi mereka siap memulai
perjalanan menuju hutan misteri. Namun, sesuatu yang tidak terduga terjadi…pada
saat anak ayam dan itik kecil berada di semak-semak untuk mencari akar-akar
kuat untuk dirangkai menjadi keranjang sebagai tempat membawa bekal mereka,
tiba-tiba seekor burung jatuh di dekat mereka dengan sayap yang terluka. Itik
kecil dan anak ayam segera datang menolong. Itik kecil berlari ke sungai untuk
mengambil air dan anak ayam mencari tanaman untuk mengobati luka pada sayap si
burung. Berkat pertolongan anak ayam dan itik kecil, burung tersebut akhirnya
berangsur-angsur pulih dan menjadi teman anak ayam dan itik kecil.
Anak ayam dan
itik kecil sangat tertarik dengan cerita-cerita burung mengenai pengalamannya
melihat dunia dari atas udara. Anak ayam dengan semangat menceritakan
rencananya dengan itik kecil untuk pergi ke hutan misteri kepada sang burung. Burung
yang mendengar hal itu, menyambut dengan dukungan baik. Dia menceritakan bahwa
ada banyak keindahan di hutan misteri, namun banyak pula bahaya yang
menyertainya. Tapi burung meyakinkan anak ayam dan itik kecil bahwa rintangan
yang ada tidaklah sebanding dengan keindahan luar biasa yang akan mereka temui
disana. Sambil menunggu sayapnya benar-benar pulih, burung terus bercerita dan itu
membuat anak ayam sangat senang dan semakin bersemangat. Namun pada akhirnya,
ada satu cerita yang membuat anak ayam dan itik kecil terdiam cukup lama.
Cerita itu adalah cerita mengenai kawanan ayam yang sempat dilihat sang burung
sebelum dia diserang oleh seekor gagak dan jatuh terluka hingga akhirnya bertemu
dua hewan kecil itu. Burung itu menceritakan bahwa kawanan ayam berada di sisi
terjauh dari padang rumput. Setelah mendengar cerita itu, anak ayam menjadi
sedikit pendiam, dia tidak lagi segembira sebelumnya. Itik kecil menyadari
bahwa anak ayam sangat ingin bertemu dengan keluarganya. Meskipun anak ayam
selalu terlihat kuat, namun ketika bercerita tentang keluarganya yang hilang, tatapan
sedih dalam matanya tidak bisa ditutupi.
Itik kecil
dilanda dilemma yang besar. Dibenaknya terdapat rasa iba yang begitu besar dan
ingin sekali dia segera menyuruh anak ayam untuk pergi mencari keluarganya.
Namun di sisi lain, ketakutan akan kehilangan sahabat baik serta tujuan baru
yang menyertainya tidak kalah besar.
“Apa yang
harus aku lakukan?” Keluh itik kecil berkali-kali dengan kebingungan yang
dalam.
Bersambung…
Komentar
Posting Komentar
Find de lesson already?
I hope so.
thanks for the comment anyway :D