Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Sekelompok Anak TK Berusia 22 #PeopleAroundUs Project

Gambar
Can you see us ?  ep..yang itu, yang sedang bersiap siaga membalas serangan pasir dari lawannya, Yang sedang pura-pura mati karena telah tertembak beberapa kali, Yang sedang duduk, tersenyum, menyadari keganjilan komplotannya dan juga dirinya sendiri Dan yang sedang tertawa sambil terus mengambil foto kami dan siap-siap menjadikannya bahan tertawaan di grup facebook untuk beberapa hari ke depan Itu adalah kami, Enam biji manusia berumur 22 namun kelakuan masih seperti anak TK Kami sebenarnya berdelapan, namun yang satu jelas lebih suka memegang kamera daripada berbuat onar dan menjatuhkan harga diri seperti 6 manusia lain yang level memalukannya sudah tidak tertolong lagi Dan yang satunya lagi tidak bisa ikut menggila karena harus bekerja untuk membiayai kuliahnya,..sayang sekali. Kata orang,..kami onar, kami gila, kami heboh, kami kompak Sedangkan kataku, ”Kami hanya telah berhasil menerjemahkan sandi rumput dan kode morse masing-masing.” Kenapa begitu?

Dongeng Itik Kecil dan Anak Ayam #Part4

Tiba saatnya burung kembali terbang karena sayapnya telah sembuh sempurna. Sebelum pamit pergi, dia menawarkan diri untuk mengantar anak ayam mencari keluarganya. Anak ayam dilanda keraguan yang teramat besar, dia menatap itik kecil dan hutan misteri secara bergantian. Anak ayam sangat tahu seberapa penakut itik kecil di hadapannya itu, dia juga tahu bahwa hanya dengan sedikit tekanan, itik kecil akan tersungkur dan tidak tahu cara bangkit. Melihat kegelisahan di mata anak ayam, Itik kecil hanya diam saja, sebenarnya dia ingin sekali anak ayam menemukan keluarganya, sungguh. Namun mulutnya selalu tidak sampai untuk menyuruh anak ayam pergi karena seketika bayang-bayang dia harus berjalan sendiri menuju hutan misteri akan datang dengan menakutkan. Itik kecil terus saja berdiam diri, tak bergeming, layaknya pengecut. Dia menunduk mengamati tanah, berharap anak ayam akan mengambil keputusan yang terbaik, dia selalu percaya anak ayam adalah hewan yang bijaksana. Dan akhirya…anak

Dongeng Itik Kecil dan Anak Ayam #Part3

Setelah mendengar ucapan teman-temannya, dengan sedih hati Itik kecil berjalan menuju dedaunan talas tempat dia sering bertemu dengan anak ayam sambil tertunduk dan sesekali menyeka air matanya yang keluar. Anak ayam tahu apa yang terjadi, anak ayam selalu tahu apa yang terjadi. “Hei…apa ada yang mengganggumu? Apa sebaiknya aku hampiri mereka yang membuatmu menangis? Tenang saja itik kecil, aku di sini, aku yang akan memukul mereka satu persatu jika mereka berani mengganggumu lagi.” Sambut anak ayam dengan suara yang melegakan. Sejak pertemuan mereka, anak ayam selalu berusaha untuk melindungi itik kecil yang cengeng dan rapuh. Dia kadang berkelahi dengan hewan lain yang mengejek mereka, dia juga kadang berdebat sampai paruhnya kering dengan hewan-hewan yang berkali-kali mempertanyakan rencana mereka yang tidak biasa. Dan tidak jarang pula, dia memarahi itik kecil agar lebih tegar dalam menghadapi kebingungan yang menerpa. Begitulah anak ayam, dia selalu tahu apa yang harus dil

Dongeng Itik Kecil dan Anak Ayam #part2

Itik kecil yang langsung tertarik dengan hewan yang tidak sengaja ditemuinya itu mengamati setiap gesture sang kenalan baru yang dia anggap sangat unik. Anak ayam bercerita dengan melompat-lompat kegirangan dan tersenyum lebar penuh percaya diri. Itik kecil bertanya lirih pada sang anak ayam, “Apakah kau tau kenapa ada garis berwarna seusai tetes-tetes air ini berhenti berjatuhan dari langit?” Anak ayam menatap itik kecil lalu menengadah ke langit yang masih kelabu sambil sesekali menyentuh tetesan hujan dengan sayap kecilnya, “Ehm…entahlah, tapi pasti ada alasannya, pasti! Eh, apa kau mau lingkaran bunga seperti ini juga? Aku mau memberikannya untukmu jika kau mau.” Anak ayam serta merta melepas lingkaran bunganya dan saat akan memakaikannya pada itik kecil, seketika anak kecil menghindar. “Apa kau tidak takut ditertawakan hewan lain jika memakai rangkaian bunga yang tidak biasa seperti itu?” anak ayam mengerutkan keningnya dan tertawa kecil, “Ditertawakan? Pelangiku dit