Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

About Time

Gambar
Berawal dari diskusi antara gue dan sodara tiri gue untuk mengisi waktu luang dia –yes, proyek dia udah kelar- dan sedikit mengurangi kejenuhan gue di sela-sela kerjaan gue –yes, proyek gue baru sampe klimaks-, didapatkan kesepakatan mengenai   bahasa dengan aksen paling seksi di seluruh dunia ini. menurut dia, bahasa dengan aksen paling kece ada 3, yaitu British- English , India-English dan Rusia. Untuk membuat gue mengesahkan kesepakatan ini, dia akhirnya memberi gue film berjudul About time. Dan bener aja, film ini sangat kental dengan aksen British nya. cukup nonton di 5 menit pertama dan gue langsung menyimpulkan bahwa memang, aksen British English jauh lebih bikin melting ketimbang American English. Namun, setelah 5 menit pertama ini, fokus gue akhirnya berpindah. Bukan lagi memasang telinga buat menikmati cara ngomong seseorang, namun lebih ke cerita yang pada menit2 awal ini cukup punya potensi untuk jadi film yang weird . Pas gue tanya Ayu –temen sekantor- tentang film

The Hunger Games

Gambar
Here we go again . Seperti layaknya seorang pecandu yang baru saja ‘ getting high’ sehabis nonton film yang membuatnya terpana berkali-kali, Gue, duduk disini, mencoba mengurai ‘perasaan aneh’ ini dengan bleky tercinta ditemani Adele yang terus menyanyikan lovesong berulang-ulang, tanpa jeda. Ingin sekali rasanya mengatakan apa yang membuat gue jatuh cinta pada film ini namun sayangnya gue sendiri tidak tahu alasannya. Pada saat pertama kali menonton The Hunger Games, gue belum bisa sepakat dengan orang-orang yang mengatakan bahwa film ini adalah film yang keren, mengesankan dan berbagai pujian dramatis lainnya. Entah 4 atau 5 kali, gue terus mantengin film ini namun sayangnya sekali lagi gue bilang, gue masih nggak ngerti kenapa. well…let’s reveal the mystery then . The Hunger Games menceritakan tentang sebuah negara (mereka menyebutnya panem) yang terbentuk di masa depan –wilayahnya bekas Amerika Utara kalo nggak salah-. Panem ini terdiri dari 12 distrik dengan d

The Idea of someone

Gambar
“you are not missing her, you just miss the idea of her” merupakan salah satu kutipan dari dialog film when Harry met Sally (1989). Film yang bisa dikatakan ‘semacam tua’ namun punya naskah   brilian ini sudah ngebikin gue terkesan, bahkan sampai sekarang. Line ini diucapkan oleh Sally ketika Harry mengatakan bahwa dia merindukan mantan istrinya yang telah pergi dengan laki2 lain. Sally yang merupakan sahabat baik dari Harry merasa perlu menyadarkan temannya itu bahwa kadang kita terlalu mendramatisir suatu hal dan menyimpannya dalam bentuk impresi yang lebih tinggi dari keadaan nyatanya. Dialog ini adalah salah satu dialog paling ngena di logika dari ratusan film yang pernah gue tonton seumur hidup gue. dan yep, apa yang Sally katakan adalah sesuatu yang pantas untuk direnungkan. Kapan itu, ada seorang teman yang datang padaku dengan muka sedihnya. Dia sedang galau maksimal karena baru saja putus dengan pacarnya yang udah pacaran dengannya selama 4 tahun. Temen gue in

God just love me

Gambar
Gue baru aja nonton dua buah film, Dua buah film yang bikin gue berpikir sebenernya, The nanny diaries dan Admission Jika kalian menonton kedua film ini secara marathon dan mencoba mencari benang merahnya, well ..nggak usah repot2 karena kalian mungkin hanya akan mengerutkan kening dan menggelengkan kepala lalu ending nya maki2 gue hehe.   The nanny diaries bercerita tentang seorang cewek bernama Annie yang baru saja lulus dari sekolahnya dan dihadapkan pada pilihan karier yang tentunya bakal ngaruh banget sama masa depan dia. Saat wawancara kerja dan ditanya soal dirinya, dia kesulitan menjawab pertanyaan ‘tersimpel di dunia’ itu dan akhirnya menyadari bahwa dia tidak mengenal dirinya sebaik yang dia kira. Dari sinilah Annie memulai proses penemuan jati dirinya. Untuk film Admission, film ini mengisahkan tentang Portia, seorang wanita yang bekerja di bagian penerimaan mahasiswa di Universitas Princeton yang tersohor itu. Yang menarik adalah, pekerjaan wanita

Runner

Runner Kamu pernah bilang bahwa kita sama. Kita sama-sama adalah pelari Pelari yang sedang menyusuri sebuah terowongan gelap yang panjang Aku terus berlari, dan kamu juga terus berlari Karena kita sama2 percaya bahwa diujung terowongan ini, ada setitik cahaya yang terang Akhirnya aku percaya padamu Setelah betahun-tahun, akhirnya aku mempercayaimu Kau menunjukkan padaku sepatu yang kau pakai untuk berlari Kau berbagi cahaya dari senter kecilmu dan kau mengajariku cara mengakali rasa lelah yang datang menyapa Kita berlari, dan berlari sampai titik cahaya itu terasa sudah semakin dekat Namun tiba-tiba, kau berhenti. Sepasang sandal yang kau temukan di jalan gelap kita, Membuatmu terpesona dan menghentikan langkah tiba2 Kau melepaskan sepatumu, menaruh sentermu Dan mulai memakai sepasang sandal bodoh itu Lalu kau bilang: “aku tidak mau berlari lagi, aku mau berjalan dengan sandal ini Aku tidak mau membuatnya kotor karena   berlari de