Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Game of Thrones Season 6 Finale Review (Ep. 10: The Winds of Winter)

Gambar
Everybody knows that final episodes of Game of Thrones always so grande we won’t dare to put high expectation on anything especially our favorite characters’ life. LOL we are so used to being depressed and shattered by the unexpected death of our heroes. Last year, I couldn’t handle the final episode very well. I still remember the horror look on my face which reflected on my blank monitor the moment I saw Jon Snow laid down on the snow, bled so much, and probably did not breathe anymore. So…well, I guess this episode needs more than death scene to make me experience another mental breakdown. -I mean, I had been thrown into my rock bottom last year and yet I still managed to survive :p - Okay, so let the review begins. This episode started with a very calm atmosphere. We were escorted to see one same scene from several point of views. For a few minutes, no one said a thing and there was only one agitating backsound that made me believe something big was about to happen. Unfor

How Idiotic I was Back Then (and now ?)

*mencuri2 waktu di tengah jam kerja* *nutup2in tab blog pake ppt kerjaan* *lol my laifff yaak* Hmmmm, is it another depressive post I write just to show how wrecked my life is? Well, gladly nope. 16 06 2016 Tahun lalu, di tanggal yang sama, gue ngeluh2 di blog ini tentang betapa kejamnya sahabat gue yang lupa sama hari ulang tahun gue and ended up crying all night, writing that post while listening to Adele’s and eating some snacks like a mad lady –what snack? I don’t know, I don’t really remember- But today, I just realized how idiotic I was back then. 25 tahun Sudah 25 tahun gue hidup di dunia ini. Dunia yang tadinya serasa sempit karena hanya ada bapak, ibu, dan simbah. Lalu sedikit melebar karena ada dua adik idiotic itu, lalu melebar, melebar dan semakin melebar saat gue masuk SD, SMP, SMA hingga akhirnya mendarat di kotanya orang2 bebas bernama Bravoos Yogyakarta. Wider,..and thicker. Dunia gue semakin kental karena banyak emosi yang tercampur dan berea

Friendship

Ada yang bilang bahwa: “Hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.” Apparently , gue lebih buruk dari keledai. Gue tau bahwa gue adalah orang yang nggak bisa mengkonsumsi kafein. Setiap kali gue memasukkan kafein ke dalam lambung gue, maka tidur bukanlah sebuah opsi yang memungkinkan untuk beberapa jam kedepan dan yang lebih buruk adalah, gue akan panik tanpa alasan dan akhirnya hanya akan curhat setengah ngamuk di blog ini. Dan disinilah gue sekarang, di depan laptop di tengah malam dengan kondisi hati carut marut hanya karena segelas minuman dan obrolan teman nongkrong di Jumat malam. Kesimpulannya adalah: ya, gue adalah tipe orang yang sengaja untuk jatuh ke dalam sebuah lubang yang sama belasan-puluhan kali hanya untuk memastikan bahwa lubang itu nggak bisa mengalahkan sifat keras kepala gue. Apakah gue kapok? Hmm..gue rasa enggak hahaha, gue sangat mungkin akan mengkonsumsi kafein Jumat depan. Barusan saat gue nongkrong dengan anak2,

The Power of Patting

Gambar
(you can find this explanation on google ) [FYI]  Patting adalah bentuk gerund dari kata pat yang memiliki makna:  Sentuhan ringan menggunakan telapak tangan (biasanya kalo obyeknya adalah manusia, maka bagian tubuh yang disentuh adalah  punggung, pundak atau kepala) Patting merupakan sebuah gestur yang biasanya digunakan untuk menunjukkan affection (Bahasa Indonesianya affection sih apa??) pada obyek/lawan interaksi kita. Kalau kalian masih sulit buat memahami apa itu patting, mungkin kalian akan lebih paham maknanya dari contoh berikut: ‘ Andrew tidak bisa berbuat apa-apa selain menepuk-nepuk pundak Ryan, sang sahabat baik yang masih terlihat syok saat kabar kecelakaan itu sampai di telinganya ’ -I hope you get the point regardless how absurd my illustration is- Patting adalah salah satu kekuatan supranatural tersembunyi yang dimiliki oleh manusia, khususnya sebagai makhluk sosial. Mungkin memang nggak banyak orang yang memahami seberapa besar efek patting, but f

Shawshank Redemption (1994)

Gambar
Kalian tahu, ternyata memiliki hobi nonton film adalah sebuah keuntungan tersendiri bagi orang sesuram gue. Disaat gue berpikir bahwa hidup sedang berulah dengan leluconnya yang nggak lucu, gue bisa bersembunyi di sudut kosan ditemani Bleky dan sebuah film yang siap menjadi excuse gue buat menangis dan menanggalkan gengsi cewek-independen-anti-nangis yang susah payah gue bangun di keseharian gue. Elu nangis, tun? Of course not, ini cuma bentuk apresiasi gue terhadap sebuah karya seni yang indah See? A perfect excuse.  Picture's taken from here Shawshank Redemption (1994) yang disebut-sebut sebagai salah satu film legendaris sepanjang masa dengan ratingnya yang teramat tinggi di IMDB cukup potensial menyediakan alibi tersebut. Mendengar reputasinya yang sebegitu mighty , mungkin kalian akan membayangkan bahwa film ini pastilah seemosional kisah Rose dan Jack yang terombang-ambing di kolam renang dinginnya lautan atau sevisioner petualangan Luke Skywalker d