Gila, yang positif.


Di dunia ini…banyak hal yang nggak gue ngerti.
Seperti misalnya kenapa piring disebut dengan kata ‘piring’ dan bukan kata yang lainnya, atau kenapa naruto bisa begitu inspiratip dengan jaket oren nya padahal warna oren bener2 nggak jodoh sama gue karena ‘oren = tukang parkir’ bagi temen2 gue jika gue yang memakainya.
Tapi, ada juga beberapa hal yang amat sangat gue pahami. salah satunya adalah…nggak nyia2in waktu selama kita ada di dunia ini, terutama pas kita masih muda.
Lalu gimana caranya untuk menghabiskan waktu secara bermanfaat?
Nggak harus melulu tentang belajar, berjuang, mengejar ambisi, melakukan hal baik pada orang lain atau menyelamatkan dunia.
Seenggaknya berilah waktu untuk dirimu sendiri, menikmati menjadi dirimu dan menikmati hidup, salah satunya adalah dengan melakukan hal gila yang suatu saat nanti membuatmu tertawa sendiri saat mengingatnya dan merasa ingin kembali ke semua kegilaan itu.
Kalo dalam kasus gue, melakukan hal gila adalah dengan teriak-teriak di pinggir jalan bersama teman2 membanggakan apa yang kami miliki tanpa rasa malu –emang punya?- atopun gengsi.
Wkwkwk, dapet nggak maksudnya?
Maksudnya adalah city campaign, sebuah kampanye cinta kota yang merupakan salah satu oleh-oleh hasil Kuliah Kerja Perencanaan Singapore-Malaysia yang diadakan tahun lalu.




City campaign merupakan bagian dari rangkaian acara Festival Kota Gadjah Mada (Festagama) yang merupakan event besar anak PWK sebagai bentuk pertanggung-jawaban studi banding kami ke 2 negara yang barusan gue sebutin dengan tema utamanya adalah membuat desain jogja yang lebih humanis dengan mengadopsi konsep2 tata ruang yang ada di kedua negara tersebut.
Lalu, kenapa gue menyebut city campaign adalah sesuatu yang gila?,
Well…karena gue terlibat didalamnya, hahah #ditimpuk.sepatu.sama.koordinator.acara
(Pernah nggak gue bilang gue pandai banget dalam membuat sesuatu yang ‘lurus’ menjadi sangat absurd dan menggelikan? –kayaknya nih keahlian perlu gue cantumin di CV gue nanti-)
 

Sebenernya ini bukan sepenuhnya tentang city campaign yang sumpah punya tujuan mulia yaitu untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli pada kota yang mereka tinggali. Hanya saja…konsep city campaign yang diwujudkan dengan kampanye di pinggir jalan tepat di area 0 km Malioboro ini sambil nenteng2 papan seukuran A2 yang itu sama artinya dengan ‘lumayan gede dan nyolok mata’ dan terek-tereak ‘berani jaga pacar harus berani jaga kota’ benar2 mengundang kegilaan, yeah…kegilaan yang positif, dan menyenangkan.
have you ever done this with your friends?
Gue sebut sebagai kegilaan yang menyenangkan karena nggak semua orang punya kesempatan dan keberanian untuk melakukannya bersama teman2 mereka.
Disaat yang lain nongkrong bareng, maen bareng atau hang out bareng,  kami memilih sesuatu yang diluar kebiasaan, yaitu mangkal di bangjo dan bikin ‘onar’ bareng2 di lokasi wisata. Keren kan??

Gue cinta momen seperti ini. Saat harus mengesampingkan gengsi dan berjuang bersama orang2 yang punya peranan dalam hidup gue untuk menunjukkan passion  yang kami miliki. Dan nilai plusnya…kami melakukannya untuk kebaikan dunia, yeahhh!!!!

Lalu?
Bukan untuk sombong atau pamer, gue cuma pengen menekankan bahwa jalanilah hidup dengan penuh penghayatan, maksudnya adalah…pake permisalan ya, seorang artis professional selalu bisa menjiwai peran yang dia dapat dan selalu dapat mengungkapkan ekspresi yang diinginkan oleh sutradara tapi tetap dengan gestur dan air muka yang natural dan seolah mengalir gitu aja.
So, come on…kebanyakan gengsi dan berpikir tentang ‘itu.gak.masuk.akal’ cuma akan membuatmu tersangkut di stage  idup yang membosankan. Don’t be so serious and too straight. Lakukan sesuatu dengan idup dan masa mudamu agar pas lo tua nanti, lo nggak akan dengan penuh penyesalan ngomong ‘andai pas muda gue …… (tuliskan jawaban anda sendiri)’
Well…selamat mengukir kenangan yang luar biasa dan positif gila


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Moving Out

Jakartan, Mall, and Things in between

Home