Halo March, Halo Goodbye



Udah hampir pertengahan maret aja.
Tanpa sadar maret sudah berjalan 10 hari dan baru kali ini aku sempat mengucapkan ‘halo’
Halo yang berbeda, sedikit gemetar dan sedikit kekurangan semangat. Well, salah satunya mungkin karena menurunnya kadar kepercayaan-diriku. Kepercayaan bahwa masa depan yang akan berjalan dengan baik-baik saja.
Rencananya, awal maret akan menjadi akhir dari sebagian besar proyek yang ada di PSPPR. Itu artinya, semua hal baru yang datang bersamaan dengan tanggal satu hanya akan kusambut sendirian, tidak seperti bulan2 sebelumnya.
Aga, my best step brother ever akhirnya selesai dengan Proyek Kaimana nya, begitu pula dengan Azizah, sang partner yang masa kerjanya udah lebih dulu selesai.
Lalu disusul dengan Abi, Adit dan Isul yang juga pergi untuk memulai skripsi mereka setelah proyek Lombok akhirnya juga sudah selesai.
sudah ada 5 salam perpisahan, dan ternyata itu baru permulaan
Proyek Sorong finally kelar dengan begitu banyak upaya. Itu artinya, Bahtiar dan Wildan juga sudah saatnya meninggalkan salah satu meja di ruangan kerja kami.
Vita juga secara resmi telah pamit dari Proyek Dumai setelah beberapa bulan sebelumnya sang partner, Ferdi, sudah lebih dulu pergi untuk mengejar mimpinya di Jakarta.
Sebagian besar isi ruanganku sudah pergi. Sebagian besar isi hariku sudah pergi.

yeah, hallo goodbye.

Mereka dulu sering sekali menjadikan anak2 proyek Jambi sebagai bahan Bully.
Mereka bilang, proyek Jambi adalah proyek everlasting. Proyek sustain yang memiliki siklus berbentuk infinity. Jambi abadi.
Andai itu benar, mungkin setidaknya malah akan lebih baik.
Namun sayang, bercandaan mereka tentu saja tidak benar.
2 dari 3 tim Jambi telah menyelesaikan tugasnya dan  telah berpamitan pada tanggal satu yang lalu. dan sebentar lagi..tim terakhir juga akan menyelesaikan kerjaannya, dan itu artinya tinggal aku sendiri *karena editor memang keluarnya selalu belakangan*
Seminggu sebelum kontrak mereka kelar, aku masih ingat..banyak kegalauan yang kami perbincangkan.
Tentang apa yang akan kami lakukan setelah keluar dari sini. Seperti apa jalan di depan kami yang tampak masih begitu suram dan sunyi
Bukannya bahagia karena masa2 kerja rodi sudah usai, aura kegelisahan malah terasa lebih nyata. Terutama buat anak2 cowok mengingat tekanan yang mereka dapatkan jauh lebih berat jika dibandingkan denganku yang seorang cewek.
Akhir Februari menjadi tampak begitu menyeramkan bagi kami.
Seolah terus menghimpit kami ke jalan yang berujung ke sebuah jurang yang gelap dan sunyi.
Saat itu, saat sedang jam istirahat, Prita sempat bertanya: “mau ngapain kamu setelah ini?” dia tau  sejak 5 bulan terakhir, aku sudah menjalani hidup secara mandiri dan tentu aja ‘no job’ means ‘no money’ and ‘no money’ means ‘no living life’
Aku cuma diam, nggak yakin juga dengan apa yang harus aku lakuin. Aku cuma memandang ke sekitar dan melihat ada muka2 dengan kecemasan yang sama.

Dalam kehidupan, ada momen2 tertentu dimana rasanya pasrah menjadi satu2nya pilihan karena apa yang dihadapi terasa jauh lebih besar dibandingkan dengan kekuatan kita yang serba terbatas.
Ada momen dimana saat berdoa kepada Tuhan, aku cuma bisa bilang:
“Ya Tuhan, selalu ada maksud dari setiap jalan yang Engkau bentangkan. Bahkan untuk suatu jalan buntu sekalipun. Hamba pasrahkan padamu hidup ini dan juga masa depan dari jiwa ini.”
desperately, sadly.
Lalu entah sejak kapan, semua kegundahan mengalir ke sebuah muara yang jernih dan mengikis habis segala keresahan dan perasaan muram
Hanya begitu saja, setelah semua kepasrahan yang ada, Tuhan menunjukkan jalan dengan begitu mudahnya.
Aga, sekarang mendapatkan kontrak monitoring merapi dari Dinas PUP-ESDM Provinsi DIY
Wildan, diterima di Bappenas untuk divisi kerjasama internasional *kalo gak salah*
Iqbal, dia lolos seleksi surveyor proyek di PSEKP UGM
Bahtiar akhirnya bisa memulai tesisnya
dan Aku, saat detik2 terakhir kontrakku dalam proyek Jambi..Aku ditawari untuk bergabung dengan proyek Kalimantan Utara
Hanya begitu saja dan semua tertata dengan sempurna
belum genap rasa takut kami menggumpal lalu hanya dalam hitungan hari semua menjadi aman terkendali.

Tuhan memang perencana yang sangat bijaksana. God is a great planner
Harapan yang sudah hampir padam tiba-tiba menyala dan menyulut semua kesuraman yang tadinya Nampak begitu sulit dikalahkan.
Cerita yang tampaknya akan berujung sebagai kisah tragedy berbalik arah menjadi drama fantasy. such a sweet story
aku jadi makin percaya bahwa akan selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha, dan terus menjaga hati untuk tetap percaya.
Meskipun banyak perpisahan di bulan maret ini
tetap terselip rasa bahagia karena perpisahan ini disertai banyak kabar gembira
bye bye semua,
selamat mengejar mimpi dan sampai berjumpa lagi :’)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Moving Out

Jakartan, Mall, and Things in between

Home