#day1. Kuliah Kerja Perencanaan (Part 2)

Lokasi survei: Bukit Bintang, Kuala lumpur Malaysia

Nah, ini dia lanjutan dari posting part 1 tadi…
Kali ini ceritanya kami udah nyampe di hotel. Kami menginap di Nova hotel, Alor street, kuala lumpur Malaysia.
Dan disini, kedodolan pertama dimulai, di jadwal dituliskan bahwa kami diberi waktu untuk istirahat dan sholat isya’ sampai pukul 18.30 lalu dilanjutkan survei ke Bukit Bintang.
Ada yang ngerasa nggak beres nggak?
TERNYATA, waktu malaysia itu lebih cepat satu jam daripada Yogyakarta, so….jadwalnya booom, semua jadwal dibuat menyesuaikan waktu Jogja, padahal nih ya, di kuala Lumpur, waktu magrib itu baru jam 19.30,…so, tahu lah gimana kacaunya pola hidup kami disini sampai 6 hari kedepan, huhf…T.T
So, I wanna give you an advice…jika kau mau bepergian jaoh, CEK DULU TUH TEMPAT ADA DI BELAHAN DUNIA MANA! #efekdepresidansyokberkelanjutan.
Ok, tak ape, tak ape, semua terkendali….
Kita lanjut aja ye.
Nah, survei pertama kami adalah di kawasan Bukit Bintang, salah satu pusat wisata belanja di Kuala Lumpur…
Hum…aku nggak terlalu terkesan sama nih tempat, just like…uhm, yah, jakarta juga ada lah yang kayak beginian. Isinya Cuma mall-mall yang memajang merk-merk cukup terkenal dan kafe disana-sini.
Dan di bukit bintang ini, aku cukup lega, karena dugaanku yag pertama tentang Malaysia yang baru aja diinvasi alien akhirnya terbantahkan. Disini rame banget, mau nyari yang muka apa aja juga nemu, India, arab, Cina, Korea, melayu…pokoknya hampir semua wisatawan manca negara mengunjungi tempat ini.
Oh ya, sudahkah aku cerita tentang Malaysia yang multi etnis…
Tadi, saat perjalanan dari KLIA menuju hotel, kami ditemani oleh tour guide yang disediakan oleh travel Malay yang bekerja sama dengan travel yang di Indonesia. Tour guide Ini bernama Azwan –yang ngotot minta untuk di add di fb dan dipanggil bang Azwan- dan sang supir bernama Prakash, seorang keturunan India.
Azwan bercerita mengenai etnis-etnis yang ada di Malay. 3 etnis mayoritas adalah etnis Melayu, Cina dan India, so…there are so many culture here.
Pertamanya rada kaku juga si, mengingat akhir-akhir ini banyak kasus antara Indo dan Malay, denger azwan ngomong aja bawaannya sensi, apalagi saat benar2 harus belajar nahan ketawa mendengar aksen melayunya yang kenthel banget macam upin-ipin.
Dalam perjalanan ini Azwan mencoba mencairkan suasana dengan menceritakan bahwa banyak sekali produk Hiburan Indo yang digemari di Malay, misalnya adalah grup band Indo dan sinetron. Azwan bahkan mencoba mengabsen sinetron keluaran Indo yang pernah ditontonnya –bawang merah-bawang putih, intan, de el el- serta mencoba menyanyikan –mengacaukan beberapa lirik lagu tepatnya- karya anak bangsa seperti sheila ON7 dan rossa untuk meyakinkan kami bahwa ‘kita-disini-berdamai- dan-bertetangga’.
Kami memang harus belajar jadi orang yang professional dan berpikiran objektif.

Sudah dulu aja ya, survei hari ini nggak cukup mencengangkan, so…wish me luck tomorrow, so I could share my wonderfull experience here.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Moving Out

Jakartan, Mall, and Things in between

Home