The last song

well... peraturan dalam review ini adalah:
a. diperuntukkan untuk yang sudah melihat film ini
b. jangan salahkan aku karena I'm totally a spoiler
kita akan mulai dari...uhm, sang pemain.
tadinya kupikir film ini akan menjadi film drama musical dimana tiap 5 menit kau akan disuguhi dengan adegan sang aktor utama yang sedang menyanyi, tapi nyatanya aku salah. hanya ada satu scene dimana sang aktor utama (Miley Cyrus) yang berperan sebagai Ronnie menyanyi, itu pun hanya sepenggal lagu, bukan seluruhnya.

well, kisah ini berawal dari sebuah liburan musim panas. Ronnie dan sang adik, jonah (Bobby Coleman) dikirim ke rumah sang ayah oleh ibu mereka -dari kalimat ini kalian sudah bisa menyimpulkan kalau mereka bukan masuk dalam jajaran keluarga home sweet home kan?-. dan sekali lagi, karena ada sesuatu yang ganjil -baca: divorce- dalam keluarga tersebut, maka nggak heran kalau Ronnie yang saat perceraian itu terjadi masih berumur dibawah 10 tahun mengalami trauma yang mendalam dan memiliki kesan yang buruk terhadap kedua orang tuanya yang pada akhirrnya membuatnya merusak hidupnya sendiri.
Ronnie yang merupakan pemain piano berbakat memutuskan untuk berhenti bermain dan hidup dalam dunianya sendiri, dan tumbuh menjadi gadis pemberontak. sebaliknya, sang adik, Jonah. Dia sangat merindukan sosok seorang ayah, dan liburan kali ini benar-benar sangat diharapkannya, namun Jonah cemas karena takut  Ronnie yang bertingkah seolah dia tidak peduli dengan apapun hanya akan membuat ayah mereka, Steve Miller (Greg Kinnear) marah.
dan kecemasan itu benar... Ronnie dan sang ayah sempat bertengkar hebat namun karena Ronnie sadar dengan kecemasan Jonah, dia memilih untuk menyibukkan diri untuk menghidari komunikasi dengan sang ayah yang kemungkinan besar akan berakhir dengan pertengkaran.

Ronnie sebenarnya adalah gadis yang baik, hal ini digambarkan dengan bagus dan tidak berlebihan melalui scene dimana Ronnie begitu concern pada sarang telur kura-kura yang terancam dimakan hewan pemangsa yang ia temukan di belakang rumahnya. Peristiwa penemuan inilah yang mempertemukan Ronnie dengan Will Blakelee (Liam Hemsworth), seorang cowok yang memberi kesan menyebalkan diawal pertemuan mereka.
Mungkin Ronnie biasa memasang topeng angkuh untuk menjauhkan orang-orang, tapi topeng ini tidak berlaku untuk Will, dan karena kegigihan Will untuk melihat Ronnie yang sebenarnya dibalik topeng itu, maka akhirnya Ronnie luluh juga.
Will membuat Ronnie mulai membuka dirinya yang sebenarnya, tak hanya dihadapan Will saja, namun juga dihadapan ayahnya.
things getting better, huh?
tapi itu tidak berlangsung lama, disaat Will dan Ronnie akhirnya berpacaran -dimana hal-hal manis mulai sering muncul-, mendadak ayah Ronnie jatuh sakit dan rahasia besarnya terbongkar. Ternyata sang ayah terkena kanker stadium lanjut dan tinggal menunggu waktu hingga ajal menjemput -ceile bahasanya, horor amat-
bagian ini yang menurutku bener-bener ngena banget. penggambaran Jonah yang  mengalami kesedihan mendalam mengetahui bahwa ayahnya sedang sekarat benar-benar dimainkan dengan keren oleh Bobby Coleman.
ending dari film ini tentu bisa ditebak,...sang ayah akhirnya meninggal dunia ditemani Ronnie -bakalan nggak asik banget kan kalo tiba-tiba sang ayah jadi sehat lagi karena mendadak ada alien nyasar ngasih obat kanker-, dan Ronnie mau main piano lagi karena sang ayah telah menuliskan lagu terakhir untuknya.

well, nilai plusnya adalah selain didukung dengan soundtrack yang tepat, akting pemain-pemainnya juga keren. Nggak hanya melulu tentang percintaan Will dan Ronnie, tapi juga tentang bagaimana memperbaiki hubungan  antara ayah dan anak  ditengah-tengah ketidaknyamanan karena perceraian.


finally... aku kasih 8.5 dari skala 1 sampai 10.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Moving Out

Jakartan, Mall, and Things in between

Home