Sehari setelah ‘rasanya aku mau mati’

Hariku nggak bertambah baik hari ini,
Bahkan, sebaliknya...it is getting worse.
Kemaren, aku bilang bahwa hari itu rasanya aku mau mati, dan alasannya adalah karena aku tidak pulang bahkan disaat aku tahu hari itu nenekku jatuh Koma. Aku punya alasan yang kuat kenapa aku nggak bisa pulang, yaitu...aku punya tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang bener2 ngaruh sama nilaiku dan beberapa orang lain which is temen kelompokku sendiri.
Tapi, hari ini rasanya semua sia-sia.
Totally...cuma omong kosong.
Hari ini yang harusnya jadi deadline dari tugas yang aku buat dengan jatuh bangun menjadi hari yang paling memuakkan sedunia.
Mendadak aja gitu format tugas kami berubah sebab dosen penguji kami juga berubah karena dosen yang lama sedang sakit.
Yang mana itu artinya...
Pengorbananku sia-sia. Nyesek banget!
Rugi banget rasanya memilih untuk memenuhi tanggung jawab dibandingkan menjadi egois dengan pulang menengok keadaan simbah.
Apalah artinya pengorbanan kalo itu tidak merubah segalanya????
Serasa ada yang sakit, sakit banget entah di bagian mana. Tapi aku bener2 ngerasa sakit banget.
Pengen rasanya mengumpat dengan mengabsen semua isi kebun binatang ato dengan kata2 buruk lainnya yang uda berdesakan di otakku.
Tapi demi apa????
Toh, nggak akan ada yang berubah. Nenekku tetep koma!!!!
Slide presentasiku tetepm cuma akan jadi draft.
Cuma jadi draft.
Dan aku tetep segoblok-gobloknya manusia.
Kecewa, marah, sedih, putus asa, gondok, frustasi.
Semua bercampur jadi satu.
Huhf...but, I am not totally losing my clear mind (yet)
Masi ada sedikit hati yang tersisa.

Komentar

  1. sabar aya... dan kuatkan kesabaran itu..
    saat semuanya terasa sia-sia.. inget lagi, kalau kita bersabar.. insyaAllah itu yang terbaik untuk kita saat itu.
    keep move! idup sebenarnya gak sesuai dengan apa yang kita mau.. dan hari esok pasti akan lebih sulit lagi ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Find de lesson already?
I hope so.
thanks for the comment anyway :D

Postingan populer dari blog ini

Moving Out

Jakartan, Mall, and Things in between

Home