29 days giving challenge " 29 hari, 29 pemberian"

terdengar absurd yaaaa?, hahaha. ga apa-apa, aku akan menjelaskan dengan sebaik-baiknya dan selurus-lurusnya.

entah memang takdir atau cuma sebuah kebetulan Tuhan mengirimiku sebuah buku berjudul '29 gifts, keajaiban memberi' untuk mengobati penyakit skeptisku yang sudah tergolong akut hahaha.
buku dengan judul yang sangat sedikit terdengar putus asa itu membawa warna untuk cara pandangku dalam menilai dunia. tapi peraturannya tetap sama. aku masih tidak percaya bahwa keajaiban itu memang ada.

29 hari, 29 pemberian adalah metode penyembuhan spiritual -awalnya-  yang Cami jalankan demi mengurangi penderitaannya menghadapi penyakit multipel sklerosis yang dinyatakan sebagai salah satu penyakit yang BELUM bisa disembuhkan dan parahnya lagi penyakit ini menyerang syaraf dan banyak sekali gangguan fisik yang ditimbulkan seperti kegagalan dalam koordinasi gerak dan kelumpuhan. -tuh kan...terdengar putus asa banget kan-. Hidup Cami yang nyaris sempurna benar-benar terjungkir dan terbalik hanya dalam waktu yang singkat -kalau pengen tahu gimana rasanya, coba kamu bayangkan ketika kau membuka mata di pagi yang cerah dirimu mendadak seperti tersiram lem di atas tempat tidur dan itu berlangsung selama berbulan-bulan-.

29 gifts in 29 days adalah 'game' sederhana dimana kamu dituntut untuk melakukan pemberian selama 29 hari berturut-turut secara sadar, dan peraturannya adalah:
1. pemberian yang dihitung adalah pemberian yang dilakukan secara sadar -bukan merupakan ketidak sengajaan-
2. apabila ada satu hari yang terlewatkan tanpa ada pemberian, maka kita harus mengulangi pemberian dari awal
3. selama pemberian berlangsung, kita diharuskan membuat semacam jurnal keseharian kita untuk mengevaluasi apa yang terjadi dalam hidup kita selama pemberian itu berlangsung.

simple kan?,
tapi ternyata tidak sesderhana itu. hellow...ada satu batu ganjalan gedhe banget di hari pertama aku melakukan pemberian ini. pemberian dengan sadar?, yang ada malah ada udang dibalik batu, ada niat lain dibalik pemberian kita -harapan kalau akan terjadi sesuatu yang mistis pada hidup kita?-.
tapi kemudian aku mengerti..., bukan itu maksudnya, bukan itu intinya.
itulah kenapa kita diharuskan membuat jurnal, kita bisa memahami beberapa hal yang kadang sama sekali tidak terlintas dipikiran kita, yang sringnya terlewatkan karena memang tidak terlihat butuh banyak perhatian. yaitu rasa syukur dan rasa ikhlas.

aku tidak berharap banyak kalian akan mengerti melalui penjelasanku yang dimaksudkan sejelas-jelasnya namun malah terkesan sengelantur-ngelanturnya. aku akan memulai lagi 29 gifts challengeku dan let's see what gonna happen?. mau?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Moving Out

Jakartan, Mall, and Things in between

Home