Lebih Mudah Mencintai Seseorang yang Sempurna?


right?
aku anggap semua orang yang membuka catatan ini setuju.
yaiyalah. Kau tidak perlu mencemaskan semua kekurangannya -karena kata sempurna secara teknis menunjukkan bahwa dia cuma punya kekurangan dalam bentuk satu digit persentase-, kau tidak butuh banyak tenaga untuk menemukan sesuatu yang dapat kau kagumi dari dirinya, dan yang paling jelas, kau merasa selalu bisa mengandalkannya.
lalu,...bagaimana kalau seseorang yang kau lihat sebagai sosok sempurna kini menjadi terlihat tidak sesempurna sebelumnya?

when I was younger, maybe 8 or 9. I thought that my parents were a couple of best hero I've ever met.

orang tuaku tidak punya cela, mereka yang mengajariku konsep benar dan salah, buruk dan baik, cara bicara, cara berjalan, cara bersikap dan cara berpikir. Mereka selalu punya jawaban untuk setiap pertanyaanku, seperti misalnya ;"kenapa tiap mendung selalu ada bunyi aneh di langit?", dan mom akan menjawab dengan sangat meyakinkannya "karena bapak2 tukang yang jaga langit sedang menyeret ember untuk nurunin ujan", see?, mereka selalu tahu jawabannya.

Semua yang mereka katakan selalu benar, tak ada yang salah, tak pernah ada yang salah, aku tak meragukannya. Jika mereka bilang "itu buruk", maka 'itu buruk', dan apa yang menurut mereka baik selalu akan menjadi baik.
how perfect they are!
but, then...when I grew up, sejalan dengan umurku yang bertambah, cara pikirku juga berkembang. dan segala sesuatu mulai membingungkan.
ada sesosok jahat bernama KERAGUAN yang sedikit demi sedikit meracuni otakku. Ok, jika kalian tanya apakah keraguan itu, maka aku akan menjelaskannya dengan sejelas-jelasnya. Keraguan adalah suatu formula yang tersusun atas perkembangan logika yang kadang terdeteksi sebagai toxic dalam otak yang tidak ikut terfilter oleh jaring bernama perasaan dan dicover dengan ramuan lain bernama ilmu pengetahuan yang mengalami pematangan melalui pendengaran, penglihatan dan analisa.
dan disaat itulah...sesuatu yang kuanggap sebagai 'kesempurnaan' mulai terkikis oleh definisi dari kesempurnaan itu sendiri, you get it?

apa yang dikatakan mom tidak lagi memiliki nilai kebenaran mutlak, apa yang dilakukan dad tidak selalu sejalan dengan konsep 'itu benar, itu baik' yang dapat disepakati oleh semua perspektif.
dan disaat itulah aku semakin menyadari baha mom pernah keliru, dan dad pernah membuat kesalahan.
lalu apa yang terjadi?
yang terjadi adalah kekecewaan yang semakin lama bertambah kualitas dan kuantitasnya, dan masih tetap bersifat sebagai poison, dangerous poison.
ini menjelaskan segala hal yang terjadi seperti yang sering kulihat, maksudku adalah...hellow, broken home, anak kabur dari rumah, divorce, quarreling?,semua pasti ada alasannya kan?
dan salah satu alasan itu adalah kekecewaan.
dan sampai disitu aku mulai menyimpulkan bahwa "semakin kau paham, maka kau akan semakin kecewa", ilmu tidak pernah bohong..., pemahaman yang dangkal tidak kenal memihak, karena yang dia kenal hanyalah salah dan benar.
well, after all...itulah efek dari keraguan yang telah ber revolusi menjadi kekecewaan.

mencintai mereka menjadi dua, tiga kali lebih sulit dari sebelumnya. tapi bukan berarti aku tidak mencintai mereka lagi...hanya lebih sulit.

ada saat dimana aku ingin memiliki pemahaman sesederhana saat aku berumur 8 tahun, dimana aku tidak harus menghadapi kekecewaan terhadap beberapa hal yang tidak bisa diterima oleh sisi logikaku sendiri. dan ada pula saat dimana semua rasa cinta itu menjadi begitu absurd karena semakin aku berpikir tentang cara kerja sebuah kenyataan, maka kebingunganlah yang akan semakin dalam menjalar hingga inti pemahaman.

disinilah tantangannya,mencintai seseorang -atau lebih tepatnya beberapa orang- yang tidak lagi 'sempurna'. yang tidak selalu benar, yang pernah membuat kesalahan, yang pernah keliru mengambil jalan, yang pernah terpuruk dan meyerah pada keadaan.
tapi mereka tetaplah mereka. orang-orang paling berharga dan paling berjasa atas semua pemahaman yang saat ini menyusun identitas kita, itulah mereka...yang dengan keterbatasannya masih tetap setia berada dibelakang kita dan selalu siap menjadi tempat kita mengadu.

meski mereka hanya manusia biasa, bukan superman, atau wonder woman. mereka tetaplah berharga,
dan, aku, aku berjanji akan terus mempertahankan kecintaanku pada mereka meski cinta itu kubawa dengan cara yang berbeda.

love you mom, dad. you are still the best superhero for me, both of you.ever...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Moving Out

Jakartan, Mall, and Things in between

Home